Sabtu, 25 Februari 2012

Rahang yang Kuat Pertanda Punya Hormon Seks yang Tinggi

Anak-anak berwajah maskulin dengan rahang yang kuat dan menonjol diketahui memiliki testoteron yang tinggi. Sedangkan anak-anak dengan wajah yang kurang maskulin, yaitu dengan dagu yang lebih kecil dan mata lebar memiliki kadar testoteron yang rendah.

Paparan testosteron sebelum kelahiran diketahui berkaitan dengan kinerja fisik, kemampuan musik dan bahkan pengambilan keputusan.

Sebelum bayi dilahirkan, paparan hormon seks testosteron dalam rahim memiliki efek membentuk atau mengatur wajah. Nah, tesoteron ini membantu mengatur perkembangan wajah dan bagian tubuh lainnya. Wajah dengan rahang yang kuat dan menonjol menunjukkan tingginya kadar hormon testosteron.

Testosteron adalah hormon yang dihasilkan dari testis pada pria dan indung telur pada wanita, juga dihasilkan dari kelenjar adrenal dalam jumlah kecil. Hormon ini merupakan hormon seks pria yang berfungsi untuk meningkatkan libido, energi, sistem kekebalan tubuh dan mencegah osteoporosis.

Rata-rata pria dewasa menghasilkan testosteron sekitar dua puluh kali lebih banyak dari pada wanita dewasa.

Wajah maskulin didefinisikan sebagai wajah dengan rahang yang menonjol dan mata yang sedikit lebih kecil. Penelitian menunjukkan perkembangan wajah maskulin sudah ditentukan sebelum anak memasuki pubertas karena anak laki-laki dengan kadar tesoteron tinggi memiliki wajah yang cenderung maskulin.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Proceeding of Royal Society B: Biological Sciences, para peneliti menemukan bahwa jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis berhubungan dengan wajah maskulin, bahkan sebelum anak-anak mencapai usia pubertas.

Sebagai perbandingan, anak laki-laki yang jari telunjuknya hampir sama dengan jari manis memiliki dagu yang lebih kecil dengan dahi dan mata yang lebih besar. Peneliti menyebutnya dengan penampilan feminim, penampilan yang lebih mirip anak kecil atau wanita.

"Pola-pola bentuk wajah secara keseluruhan yang terkait dengan perbandingan jari telunjuk dan jari manis yang digambarkan dalam sampel anak laki-laki sangat mirip dengan yang ditemukan pada pria dewasa," kata peneliti, Sonja Windhager, antropolog di Universitas Wina seperti dilansir LiveScience, Jumat (24/2/2012).

Untuk survei ini, para peneliti mempelajari 17 anak laki-laki berusia 4-11 tahun, kemudian mengukur panjang jarinya dan memotret wajahnya. Peneliti menandai 70 titik di wajah untuk membandingkan bentuk wajah.

Dengan menganalisis data di komputer, para peneliti mampu melihat bagian wajah mana yang berkaitan dengan tinggi rendahnya kadar hormon testoteron. Mereka melihat bahwa paparan testosteron dalam kehamilan mempengaruhi 15 persen dari variasi bentuk wajah anak laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar