Jumat, 27 April 2012

Libido Perempuan Lebih Rendah dibanding Laki-laki

1. Laki-laki lebih tinggi libidonya daripada perempuan. Salah. Alasan kenapa laki-laki terlihat lebih sering ingin berhubungan, kadang nggak ada hubungannya dengan libido. Ada banyak faktor yang mempengaruhi: Contohnya, selain ngurusin kerjaan kantor kita juga ada pekerjaan rumah. Capek, kan? Tambahan lagi, kadang hormon bikin kita nggak mood pada saat-saat tertentu dalam sebulan. Dan, kita juga cenderung menyangkutkan seks dengan emosi, sehingga kita nggak akan meminta jika dia sedang bersikap menyebalkan.

2. Kalau kamu pasangan yang hebat, pasti tahu cara memuaskan siapa pun. Kemungkinan seseorang yang tahu banyak soal seks dan ‘banyak latihan’ lebih baik di tempat tidur daripada seorang perawan yang nggak berpengalaman. Secara teknis. Tapi, kalau perasaan kadang menentukan – sehingga si partner yang nggak berpengalaman bisa jadi memberikan the best sex you’ve ever had. “Good sex” lebih banyak faktor persepsi dan emosi dibanding teknik dan ukuran.

3. Afro-Amerika biasanya ukurannya besar. Okay, walaupun ini terdengar aneh, tapi nyatanya ini benar! Karena ukuran tubuh mereka lebih besar, makanya ukuran penis mereka juga lebih besar. Menurut riset atas laki-laki Asia, Kaukasia dan Afro-Amerika hasilnya sebagai berikut: Laki-laki Asia yang paling kecil, rata-rata 4-5,5 inci, Kaukasia sekitar 6 inci, dan Afro-Amerika 6-8 inci.

4. Pasangan yang bahagia have good sex most of the time. Benar, dan boss baru saja membelikan jet pribadi untuk ulangtahun saya. Coba tunjukkan pasangan yang having lusty sex every night after years of sharing the same bed, dan sapi bisa terbang. Hidup dan segala tekanannya kadang jadi penghalang untuk kita semua. Apakah artinya teman berbohong saat dia bilang semalam baru saja bercinta dengan hebat padahal sudah menikah selama lima tahun dan punya dua anak? Bisa jadi. Atau mungkin dia berpikir kamu yang memiliki kehidupan seks yang hebat dan nggak mau mengakui kalau dia tidak. Atau mungkin definisi great sex dia beda dengan dirimu. Atau mungkin dia memang bercinta dengan hebat…sebulan sekali. Subjektif.

5. Kalau berencana untuk bercinta, dan nggak spontan, pasti ada yang salah. Sungguh kasihan pasanganmu kalau kamu percaya hal ini. Libido bisa jadi menguasai di awal-awal hubungan, tapi hormon yang mengisi hasrat tersebut menghilang setelah 18 bulan. Itu pun kalau kamu beruntung; banyak yang merasa hasratnya menurun drastis setelah sembilan bulan. Jangan panik. Bukan berarti kalian nggak saling cinta lagi; ini artinya kamu perlu mengingatkan tubuh dan otak seberapa besar kamu menikmati bercinta. Seks yang spontan biasanya good sex. Tapi merencanakan sesi bercinta – antisipasi, menunggu – bisa membangkitkan gairah yang menghasilkan sesi bercinta yang oke.

6. Kalau dia punya affair, artinya dia nggak cinta lagi. Salah. Kalau pasangan berselingkuh, bukan berarti dia nggak cinta kamu. Tapi, artinya dia nggak menghormati kamu dan hubungan kalian.

7. Perempuan nggak suka nonton film porno atau kinky sex. Nggak semua perempuan suka dengan bunga mawar yang tersebar di tempat tidur dan lilin remang-remang, dibanding dengan sesi bercinta yang panas dan sedikit kinky. Setiap perempuan berbeda. Siapa pun yang menyangka kalau cuma laki-laki yang punya fantasi bercinta dengan total strangers is deluded.

8. Kebanyakan perempuan orgasme melalui intercourse. Faktanya adalah hanya 30% perempuan yang bisa mendapatkan orgasme melalui penetrasi. Kebanyakan perempuan perlu stimulasi dengan tangan pada saat sesi bercinta untuk mencapai klimaks. Bukan salah siapa-siapa kalau penis saja nggak cukup; anggap saja ini karena tubuh perempuan didesain berbeda.

9. Laki-laki selalu siap dan ingin berhubungan seks. Begitu seorang laki-laki mencapai umur pertengahan 20an, dia nggak cuma memikirkan soal seks. Kehidupan nyata seringkali menurunkan sex drive laki-laki secara lebih efision dibanding disiram air dingin. Pekerjaan, stres, tekanan hidup, tagihan, argumen… they all stop him (and you!). Laki-laki bukan vibrator yang tinggal dihidupkan to perform on cue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar