Banyak ditemui hubungan oral seks di antara para remaja yang sedang pacaran. Tak jarang, hubungan ini juga mengantar mereka sampai ke hubungan seksual.
Tanpa dukungan edukasi seks
yang baik, tak jarang penyakit seperti gonorrhea, sifilis, herpes,
bahkan HIV bakal menyerang. Karena itu, perlu ada pemahaman yang benar
mengenai hal ini.
Oral pada penis
Secara teori, oral seks berisiko
menularkan penyakit tertentu bagi pasangan karena bisa terinfeksi akibat
cairan yang keluar sebelum ejakulasi (pre-ejakulasi) maupun oleh sperma
yang masuk.
Jika saat itu ada luka terbuka di mukosa
mulut, meski kecil dan tidak terlihat, bisa menyebabkan risiko penularan
infeksi menular seksual karena luka terbuka ini adalah jalan masuk
virus atau bakteri ke dalam aliran pembuluh darah.
Meskipun risiko ini lebih kecil
dibandingkan dengan anal atau vaginal seks, pada beberapa kasus,
penularan HIV tetap bisa terjadi akibat oral seks meski pasangan tidak
ejakulasi.
Oral pada vagina
Hal yang sama juga bisa terjadi bila oral seks dilakukan pada wanita. Risiko penularan HIV bisa terjadi karena cairan vagina yang terinfeksi dan juga darah bisa saja masuk ke mulut.
Hal yang sama juga bisa terjadi bila oral seks dilakukan pada wanita. Risiko penularan HIV bisa terjadi karena cairan vagina yang terinfeksi dan juga darah bisa saja masuk ke mulut.
Penularan juga bisa terjadi bila terdapat
luka kecil di mulut pasangan yang sedang melakukan oral terinfeksi
penyakit menular seksual dan ada luka kecil yang tidak disadari atau
iritasi ringan dalam vagina.
Penularan HIV pada oral seks memang lebih
rendah dibandingkan dengan anal dan vaginal seks akan, tetapi pada
beberapa kasus, penularan melalui oral seks dengan vagina telah terbukti
ada.
oleh :dr. Intan Airlina Febiliawanti (Sumber :Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar